Selasa, 09 Januari 2024

IMAGO (Orientasi Mahasiswa Baru Agroekoteknologi) 2023


        

        Pembentukan karakter diri (Self Character) dipengaruhi oleh nilai budaya dan sosial. Pengaruh tersebut berdampak pada setiap individu dan lingkungannya. Berbagai latar belakang budaya akan mempengaruhi lingkungan seperti perilaku beragama, sistem ekonomi, nilai-nilai sosial, pendidikan bahkan politik akan membawa perubahan sedikit banyak pada kejiwaan manusia. Manusia pada hakikatnya diciptakan oleh Tuhan dengan berbagai karakter yang bervariasi. Manusia tidak lepas sebagai mahluk sosial yang hidup bermasyarakat (Zoon Politicon). Keutuhan manusia akan tercapai apabila manusia sanggup menyelaraskan perananya sebagai makhluk ekonomi dan sosial. Sebagai makhluk sosial (homo socialis) yang tidak bisa hanya mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi membutuhkan manusia lain untuk melangsungkan kehidupannya. Peran lembaga pendidikan adalah membentuk manusia yang berkarakteristik sesuai dengan tatanan sosial.

        Upaya menemukan titik temu berbagai macam karakter setiap individu yang berbeda dapat dilakukan dengan melatih kedisiplinan agar dapat tercapai pribadi yang mengarah pada kemandirian sosial dan lingkungan. Sebab tidak akan mungkin jika diantara pribadi akan mengunggulkan kepentingannya sendiri tanpa memandang kepentingan orang lain. upaya pembentukan kepribadian tersebut oleh lembaga pendidikan biasanya terselenggara dalam kegiatan pengembangan kepribadian dengan muatan kegiatan yang lebih menggugah pembentukan skill atau ketrampilan mahasiswa, tanggung jawab sosial yang tinggi, penanaman dan penerapan nilai-nilai keagamaan yang luhur serta berwawasan kemajuan teknologi. Adapun format kegiatan yang tepat yaitu belajar langsung kepada masyarakat (contextual teaching) secara utuh dan berdaya guna.
Seorang pribadi yang baru terjun dengan title “mahasiswa” sangat membutuhkan banyak pengetahuan dan pengalaman yang luas tentang dunia kemahasiswaan. Dalam pencapaian ini dapat dilakukan melalui media seperti senior ataupun dosen untuk membimbing mereka agar tidak salah jalan dalam menjalani dunia perkuliahan. Pengenalan tersebut akan sangat berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian individu, dan hal ini sangat ditentukan bagaimana sebuah organisasi yang bernama “Himpunan Mahasiswa” menjadi wadah yang mampu membimbing pribadi baru agar lebih baik lagi. Oleh karena itu, program Himpunan Mahasiswa yakni Orientasi Mahasiswa Baru, memang dibutuhkan dan harus direncanakan dengan baik dan matang. Sehingga peran organisasi dalam memajukan penerus bangsa tercapai dengan maksimal dan tepat sasaran. Dunia organisasi memiliki peraturan dan kebijakan-kebijakan tertentu. Aturan tersebut dibuat demi kemajuan suatu organisasi. 





        Program studi Agroteknologi adalah sebuah organisasi di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura yang bertaraf program studi menciptakan sebuah kebijakan yang membuka arah untuk kemandirian mahasiswa yang siap dan mampu bersaing dikehidupan masyarakat kelak. Hal ini dibuktikan dengan terciptanya keterbukaan dalam menerima aspirasi dan memberikan kemampuan mahasiswa dalam berorganisasi.Keutuhan dan kesatuan gerakan organisasi tercemin pada komitmen yang ada pada anggota departemen itu sendiri. Sehingga apakah mampu anggota departemen menjawab tujuan berdirinya organisasi, ketika itu hanya sebuah jargon belaka yang tidak bisa memberikan sebuah konstribusi dan solusi maka patut dipertanyakan ulang atas konsistenan organisasi itu sendiri. Sebuah perubahan diperlukan demi terciptanya sebuah tatanan organisasi yang mempunyai kerangka, motivasi gerakan yang mampu memberikan legitimasi

0 komentar:

Posting Komentar